Rabu, 09 November 2011

Tuhan, tuntun aku

Padang, 11 November 2011

Aku mengaku kepada hati berharap air menyejukkan cuaca dikedalamannya
Tetapi jejak-jejak kerikil yang kusiapkan tempatnya semakin menusuk, penuh
dan jatuh juga airmataku
aku merasakan sebutir lega disana, ditumpukan kepedihan pada hinanya pandangannya terhadapku
 
Aku salah pada kesalahan yang sebenarnya hanya ada dihalaman pertama
Andai mereka mau menduga dihalaman terakhir
Mereka akan temukan sebuah cerita dimana terdapat kebaikan dan ketulusan
Untuknya… bunga yang sangat baik dimataku
Untuknya… yang berlama-lama kupikirkan perasaannya
Untuknya… yang sedikitpun tidak memikirkan perasaanku
 
Dan untukku yang hanya bisa duduk meneguk satu persatu luapan kekecewaan
Diam dan menikmatinya sendirian
Mungkin ini sepele dan sederhana bagi banyak orang diluarsana…
Tapi tidak berlaku pada hati rapuhku
Oh Tuhan…  tuntun aku…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here ! (^_^)